Laporan Abu al-Aswad Terhadap Kerusakan Bahasa Arab

Laporan Abu al-Aswad Terhadap Kerusakan Bahasa Arab

Suatu ketika, Abu al-Aswad yang merupakan seorang ahli bahasa Arab, pergi menghadap Gubernur Bashrah, Ziyad bin Abihi. Gubernur Ziyad ini berada pada masa era pemerintahan Khalifah Mu'awiyah bin Abi Sufyan.

Gubernur Ziyad menerima kedatangan Abu al-Aswad dan mendengarkan laporan dari sang alim. Abu al-Aswad menyampaikan kegundahan hatinya karena melihat fenomena rusaknya bahasa Arab.

"Saya telah mengamati, kini bahasa mulai tercampur dengan bahasa non-Arab. Akibatnya banyak terjadi kerusakan dan penyimpangan. Mohon izinkan saya untuk menyusun suatu rumusan yang bisa dijadikan pedoman berbasa dan bertutur kata".
 
Namun, sang gubernur menganggap bahwa hal tersebut belumlah penting untuk dilakukan. Apalagi beliau belum melihat secara langsung. 
 
"Tidak perlu," kata Ziyad.
 
Beberapa hari kemudian, datanglah seorang pemuda menghadap sang gubernur seraya berkata,
 
"Wahai Gubernur Ziyad, semoga engkau berbelas kasih kepadaku. Ayah kami wafat dan meninggalkan anak-anaknya."

Sang lelaki itu mengucapkan تُوُفِّى أَبَانَا وَتَرَك بَنُوْنَا   

"Gimana! Gimana! Kamu mengatakan تُوُفِّى أَبَانَا وَتَرَك بَنُوْنَا " kata Ziyad. 

Sebenarnya Ziyad merasa kaget dengan kesalahan fatal pada ucapan lelaki itu. Ia hanya memastikan bahwa kalimat itu memang benar keluar dari mulut lelaki itu. Padahal kalimat yang benarnya adalah تُوُفِّى أَبُوْنَا وَتَرَك بَنُوْنَا   

Gara-gara peristiwa tersebut, Ziyad mulai menyadari bahwa perumusan terhadap kaidah bahasa yang sempat direncanakan oleh Abu al-Aswad memang sangat penting. Lalu beliau segera memanggil Abu al-Aswad dan memberi mandat kepadanya untuk memulai proyek tersebut.

"Buatlah pedoman berbahasa dan bertutur kata yang baik dan benar bagi masyarakat luas. Kini aku tidak lagi melarangmu," kata Ziyad. 

Proyek penyusunan kaidah-kaidah nahwu oleh Abu al-Aswad pun resmi dimulai.

0/Post a Comment/Comments