Merasa Terpantau Saat Sendirian? Ini yang Dikatakan oleh Psikolog

 
Berpikir bahwa ada 'seseorang' yang mengamati ketika kita sedang sendirian, ternyata bukanlah hal yang baru. Leslie Dobson, seorang psikolog klinis dan forensik, menjelaskan bahwa ada beberapa alasan di balik perasaan seolah-olah sedang diawasi.

Faktor-faktor yang menyebabkan hal ini bervariasi, termasuk paparan pada bahan bacaan, film, atau berita yang menakutkan, pengalaman stres atau traumatis, dan masalah kesehatan mental yang serius.

"Dalam kasus yang lebih ekstrem, seseorang bisa mengalami paranoia dan kewaspadaan berlebihan, yang seringkali terkait dengan masalah kesehatan mental atau penyakit fisik pada otak," ungkap Dobson dalam Live Science, dikutip pada Sabtu (27/4/2024).

Manusia memiliki kemampuan untuk merespons tatapan orang lain. Otak manusia diyakini memiliki jaringan saraf yang khusus untuk memproses informasi dari tatapan.

Kemampuan ini umumnya tidak sulit untuk dipelajari. Cukup mudah untuk mengetahui arah tatapan seseorang karena kita dapat melihat ke arah mana pupil mereka tertuju.

Namun terkadang, meskipun tidak ada orang yang mengawasi, rangsangan eksternal dapat membuat kita merasa gelisah dan mencari-cari tanda-tanda pengamat.

Ini bisa terjadi saat menonton film thriller di mana tokoh utama dikejar oleh penjahat, atau mendengar suara-suara aneh saat berada sendirian di rumah.

Orang-orang yang pernah mengalami trauma cenderung lebih rentan terhadap perasaan ini. Mereka mungkin mengembangkan kewaspadaan berlebihan sebagai mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari stres di masa depan.

Gejala seperti paranoid dan kecemasan yang seringkali timbul setelah pengalaman traumatis juga bisa terjadi di bagian otak yang sama.

"Amigdala, bagian otak yang mengelola emosi seperti stres dan kecemasan," jelas Dobson.

"Jika amigdala menjadi terlalu aktif karena kerusakan fisik atau trauma berkepanjangan, ini bisa menghasilkan respons emosional yang lebih tinggi, termasuk persepsi akan ancaman yang meningkat," tambahnya.

Bagaimana membedakan antara paranoid dan kehati-hatian yang wajar?

Tidaklah aneh jika seseorang merasa diawasi. Namun, menurut Dr. Alice Feller, seorang psikiater klinis di California, masalah muncul ketika perasaan diawasi atau paranoid berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama.

"Dengan penyakit mental, Anda kehilangan kemampuan untuk mempertanyakan apakah itu hanya perasaan semata, Anda kehilangan wawasan terhadap proses tubuh dan pikiran Anda sendiri," kata Feller.

Contohnya, gejala skizofrenia meliputi kewaspadaan berlebihan dan paranoia, yang bisa termasuk keyakinan bahwa seseorang tengah mengawasi.

Studi menunjukkan bahwa pada penderita skizofrenia, paranoia terkait dengan aktivitas abnormal pada sistem limbik, yang mencakup amigdala dan mengatur respons perilaku berdasarkan emosi dan insting bertahan hidup. 

Sumber: Detik

0/Post a Comment/Comments